Minggu, 24 Februari 2013

Memahami Pengertian White Balance

Setiap pemilik kamera digital paling tidak pernah menemui istilah white balance. Jadi apa itu white balance? Kenapa harus peduli?
Oke mari kita bahas dengan cara yang gampang dan aplikatif.
Apa itu white Balance?
White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi dan berpengaruh pada hasil akhir foto. Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita ingin warna foto kita seakurat mungkin. Jadi, white balance berpengaruh terhadap warna foto.
Agar lebih jelas silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

Ketiga foto diatas adalah foto yang identik, bahkan ketiganya berasal hanya dari satu foto. Saya hanya mengubah setting white balance-nya dan hasilnya: ketiganya sangat berbeda warnanya. Foto A tampak sangat kebiruan, foto B terlihat cukup normal dan foto C terlihat kekuning-kuningan.
Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-masing neon dan bohlam memiliki ”temperatur warna“ yang berbeda. Cahaya yang kekuningan (bohlam) disebut hangat sementara cahaya yang kebiruan (neon) disebut dingin.
Alasan kenapa kamera memerlukan setting white balance adalah karena kita memotret dalam kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.
Jadi tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
White Balance Preset
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:
Auto – kamera akan menebak temperatur warna berdasar program yang ditanam dari sononya oleh pembuat kamera. Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi, namun tidak disetiap situasi (misal: memotret saat sunset/sunrise)
Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam. Karena itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon.
Daylight – biasanya dengan simbol matahari, gunakan saat berada di bawah sinar matahari
Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung
Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset ini.
Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.
Cara Setting White Balance Secara Manual
Beberapa kamera, terutama SLR dan prosumer, menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna).
Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini. Artikel ini membahas lebih detail cara setting manual white balance menggunakan kertas atau tembok putih.

TYPE OF SHOOT AND ANGLE

TYPE OF SHOOT AND ANGLE

Type Shot
One Shot, adalah bidikan kamera terhadap 1 objek saja (manusia, atau benda-benda lainnya)
Two Shot, adalah bidikan kamera terhadap 2 objek saja (manusia, atau benda-benda lainnya)
Three Shot, adalah bidikan kamera terhadap 3 objek saja (manusia, atau benda-benda lainnya)
Dari pengalaman dan sebagian materi yang pernah saya terima ada yang mengatakan, jika lebih dari Three Shot maka adalah group shot, namun ada juga yang mengatakan jika telah diatas 6 objek adalah group shot. Saya sendiri lebih menyebutkan alternatif yang pertama. Tapi pada hakikatnya seorang cameraman adalah menghasilkan gambar yang dapat bercerita dan tidak lepas dari kaidah-kaidahnya.
Angle/Sudut pengambilan shot
a.       High Angle/Top
b.      Low Angle/Bottom
c.       Eye Level ( umum dipakai )
d.      Eye Bird Level
e.       Frog Eye
f.        Narrow Angle
Efek Angle
a.       Efek High Angle :
-       Bisa untuk menerangkan sejumlah / sekumpulan orang
-       Gambar berbicara yang bersifat menekan/merendahkan
b.      Efek Low Angle :
-       Untuk menerangkan status orang
-       Untuk mendapatkan gambar yang bersifat dinamis
c.       Cek Eye Level :
-       Tidak mempunyai efek, angle ini umum digunakan.
d.      Efek Eye Bird :
-       Tidak memiliki efek, angle ini sangat jarang di gunakan oleh jurnalis karena untuk memiliki angle ini diperlukan alat yang tidak lazim di gunakan. Umumnya di gunakan oleh produksi karena sifat angle ini yang tegak lurus.
e.       Frog Eye
-       Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
f.        Narrow Angle :
-       Merupakan posisi maximum close up tapi ada 2 atau lebih obyek/orang yang berjajar. Fokus pada angle ini biasanya diarahkan pada orang tertentu saja karena sifat fokus pada angle ini memiliki Depth of field / 
ketajaman yang sangat pendek

lighting

LIGHTING. Disebut juga tata cahaya atau pencahayaan. Dalam produksi film dan acara televisi, penataan cahaya yang baik akan menambah nilai artistik gambar yang berdimensi dan mempunyai kedalaman ruang. Terdapat enam arah cahaya atau direction of light, yaitu:
- Above or below. Arah cahaya yang datang dari atas atau bawah objek.
- Overhead light. Arah cahaya yang datang tepat dari atas kepala.
- In front of or behind. Arah cahaya yang datang dari depan atau belakang. Keduanya mempunyai nilai artistik yang berbeda. Cahaya, selain sebagai back light atau key light, bisa membuat sebuah shot mempunyai arti tersendiri. Misalnya, arah cahaya back light yang sangat kuat dapat menghasilkan gambar siluet.
- Left or right. Arah cahaya yang datang dari samping kiri atau kanan. Salah satu kesulitan pada saat syuting outdoor adalah berubahnya arah cahaya karena pergeseran letak matahari. Posisi arah cahaya akan berpengaruh pada continuity shot.
- Even lighting. Arah cahaya yang sejajar menerangi objek tanpa sumber cahaya yang pasti. Misalnya, pada saat syuting outdoor yang mendung, matahari tertutup awan, atau syuting indoor yang sudah sangat terang karena adanya bouncing cahaya dengan intensitas tinggi.
- Sidelight. Arah cahaya yang dibuat untuk meningkatkan estetisme gambar. Misalnya, syuting untuk objek tertentu yang sudah diterangi oleh key, fill dan back lights, namun kurang indah, bisa ditambahkan sidelight dengan menggunakan floodlight.

LIGHTING BOARD OPERATOR. Anggota electrical department yang bertugas mengontrol intensitas pencahayaan, sehingga tampilan adegan/pertunjukan terjaga sebagaimana diinginkan. Tugas yang dilakukan termasuk menjamin keselarasan untuk shot continuity, on-screen effects, moving light control, dan mengatur kerja sama dengan departemen lain yang berhubungan (misalnya special effects dan visual effects).

LIGHTING COLOR. Warna sumber cahaya, yang bisa saja dimanipulasi dengan filter atau gels.

LIGHTING CREW. Sekelompok teknisi yang bertugas memasang, mengoperasikan dan menjaga pencahayaan.

LIGHTING DEPARTMENT. Bagian dari tim produksi yang bertanggung jawab pada pencahayaan dan kelistrikan selama proses pengambilan gambar. Orang-orang yang berada di bawah departemen ini meliputi: gaffer, best boy, lighting board operator, lamp operator, rigging gaffer, riggers dan genny operator.

LIGHTING DIRECTION. Peletakan lampu dan pengaturan arah pencahayaan terhadap objek yang akan disyuting. Metode pencahayaan yang biasa digunakan adalah three-point lighting.

LIGHTING DIRECTOR / PENATA CAHAYA. Orang yang bertanggung terhadap pelaksanaan pencahayaan. Ia merancang seluruh pencahayaan terhadap set dan pemain untuk menciptakan suasana dan estetika yang sesuai dengan keinginan naskah/sutradara.

LIGHTING INSTRUMENTS. Terdapat empat jenis lampu yang digunakan pada produksi televisi: lampu spot, broad, flood, dan soft. Lampu spot memiliki jangkauan persebaran cahaya sempit, sehingga menimbulkan bayangan kuat. Lampu broad berbentuk persegi dengan jangkauan luas dan bayangan lembut. Lampu flood juga menjangkau area yang luas, namun melingkar dengan bayangan yang kabur. Lampu soft (juga disebut bathtub) merupakan sekumpulan lampu yang dipantulkan di dalam sebuah kotak, digunakan untuk pencahayaan pada background. Bola lampu tungsten-halogen adalah yang paling banyak digunakan untuk lampu televisi, dapat berumur 100 hingga 300 jam penggunaan. Sebagian besar lampu bisa dilengkapi dengan barn doors, sehingga jatuhnya cahaya dapat dikontrol. Penggunaan barn doors sangat diperlukan pada backlight, untuk mencegar sorotan langsung pada kamera yang dapat menimbulkan lens flare.

LIGHTING INTENSITY. Kekuatan sumber cahaya (lampu).

LIGHTING TECHNICIAN. Anggota electrical department yang bertanggung jawab mengoperasikan lampu dan peralatan pencahayaan lainnya pada set.

LIGHTING TECHNIQUES. Tata cahaya memiliki dua tujuan: mencapai pencahayaan yang cukup dan menonjolkan subjek utama di dalam suatu scene. Pencahayaan sering disimulasikan dalam bentuk diagram pencahayaan di atas kertas sebelum benar-benar dipasang, untuk mengantisipasi munculnya bayangan yang tidak dikehendaki. Tipe pencahayaan yang paling sederhana adalah ketika satu kamera mengambil gambar satu subjek. Subjek diletakkan pada setting yang agak jauh dari dinding atau backdrop untuk menghindari terbentuknya bayangan subjek pada dinding.

ACCENT LIGHT. Unit lampu yang difungsikan untuk mempertegas subjek. Bisa berupa key light, kicker, atau backlight.

AMBIENT LIGHT. Cahaya alami atau lampu yang berada di sekitar lokasi pengambilan gambar.

LIGHT METER. Alat untuk mengukur intensitas cahaya.

Catatan:
Definisi beberapa istilah tersebut dikutip dari Kamus Istilah Televisi dan Film. Kamus ini merupakan karya langka. Kita tahu, di Indonesia sudah berdiri banyak lembaga penyiaran televisi profesional dan berbagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang televisi dan film, tapi sangat sulit mencari buku mengenai istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses produksi TV maupun film.
Nah, buku karya Ilham Zoebazary ini memuat lebih dari 2000 entri yang berkaitan erat dengan dunia televisi dan film. Di dalamnya tercakup istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses produksi program televisi dan karya film, juga istilah-istilah teknis operasional di dalam studio televisi, studio editing, penulisan skenario, hingga istilah-istilah yang biasa digunakan para ahli dalam mengkaji televisi dan film. Sebagian besar entri, khususnya yang berhubungan dengan karya film, disertai contoh-contoh dengan menyebutkan judul film, nama sutradara serta tahun pembuatannya.
Diterbitkan di: 07 April, 2012  


Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2280707-tata-cahaya-lighting-dan-tekniknya/#ixzz2LoG5O2S0

Jenis Lensa Kamera


Jenis jenis lensa
by ENCHE on JULI 16, 2009
Lensa terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan focal length / rentang lensa.

Lensa Prime atau Fixed focal length
Prime lens adalah lensa yang hanya memiliki satu rentang fokal sehingga tidak bisa zoom. Lensa prime terkenal untuk potret, kegiatan olahraga dan lain-lain. Beberapa lensa prime yang sering terkenal dan sering digunakan yaitu 50mm, 85mm, 135mm, dan 300mm. Perbedaan antara lensa prime dengan lensa zoom dapat dibaca disini.

Lensa Standard Zoom
Lensa ini disering disebut juga lensa jalan-jalan. Lensa ini biasanya mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal ini sangat fleksibel dan 80% dari foto Anda kemungkinan di jepret mengunakan lensa ini. Contoh: Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR, Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8 dan sebagainya.

Wide Angle Zoom
Lensa Wide Angle zoom adalah lensa yang populer bagi fotografi pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan perspektif yang dinamis. Contoh: Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10-22mm, Tokina 12-24mm, dan sebagainya.

Telephoto Zoom
Lensa Telephoto ini dapat membuat objek yang jauh terasa dekat. Sangat populer dikalangan fotografer binatang liar, olahraga, fotojurnalistik dan banyak lagi. Lensa ini juga populer untuk potret karena kemampuannya dalam mengkompresi latar bekalang sehingga model Anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh: Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.

Lensa Superzoom (lensa sapu jagat)
Lensa ini seperti gabungan dari lensa standard zoom dengan telephoto zoom. Rentang fokal lensa ini sangat lebar, dari 18mm sampai telephoto 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan dan travel. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya secara umum tidak seprima lensa standard atau lensa telephoto.

Lensa Makro
Lensa Makro adalah lensa ideal untuk mengambil foto close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang difoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa Makro kadang dipakai untuk potret karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm. Tapi banyak yang tidak menyukai hasil foto potret dengan mengunakan lensa makro karena terlalu tajam, sehingga ketidaksempurnaan dalam kulit menjadi terlalu ketara di foto. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan lensa zoom melainkan prime.

Demikian tipe-tipe lensa umum yang Ada, semoga membantu Anda dalam memutuskan lensa yang paling cocok digunakan untuk kesempatan yang ada.

Pengertian Kamera DSLR



DSLR adalah sebuah singkatan dari digital single lens reflex. Kamera digital SLR berfungsi sama seperti kamera pada umumnya untuk mengambil jepretan gambar melalui proses mekanik dan elektronik. Hanya saja, sering dipakai oleh kelas profesional dalam bidang fotografi. Kamera ini merupakan perkembangan langsung dari kamera SLR yang ditambahkan perangkat elektronik berupa pergantian sensor penangkap cahaya. Kalau dulunya kamera SLR menggunakan film sebagai sensor penangkap cahaya,kamera digital slr menggunakan alat elektronik bernama CCD atau dikenal dengan sensor CCD.



Secara umum kamera digital SLR dibagi dalam bagan penting. Diantaranya adalah view finder untuk melihat keadaan pada saat pemrotretan. LCD display untuk mengatur informasi fitur kamera. Diafragma untuk mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk. Lensa kamera berfungsi sebagai pemantul cahaya ke sensor CCD. Shutter berfungsi sebagai penentu kecepatan pengambilan gambar. Kemudian fokus untuk mengatur ketajaman gambar berupa alat mekanik atau motor otomatis.



Perkembangan pesat terjadi pada bagian view finder atau jendela bidik kamera digital slr. Kalau awalnya view finder merupakan proses pantulan langsung dari lensa sekunder berbentuk pentaprism yang memantulkan sebelum shutter ditekan. Maka saat ini, jendela bidik sudah dapat dipindah ke LCD display. Fitur pratayang langsung atau live preview adalah fitur yang membantu dan jadi alternatif view-finder. Awalnya fitur ini diperkenalkan oleh Olympus E-10 pada tahun 2000. Pada kamera digital SLR sudah pasti menggunakan media penyimpanan elektronik untuk data hasil jepret berupa memory card. Beberapa jenis memory card yang cukup luas dikenal diantaranya adalah compact flash ( CF ), secure digital ( SD ), dan multimedia card ( MMC ).

Pengertian Kamera Video
May 27th, 2012Isnu Sindang S1 Comment

Pengertian Kamera Video/definisi kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.


Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.

Standard broadcast video

Standard
Ragion
Frame per second (FPS)
Secam
Prancis, Timur tengan dan Afrika
25 fps
PAL
Indonesia, China, Australia, Uni Eropa
25 fps
NTSC
Amerika,Jepang, Kanada, Mexico, dan Korea
29,97 fps
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.

Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.

Teknik Editing Video

Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.

Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
nah ada sedikit tips teknik editing video yang penting juga yaitu continuity editing anda bisa bacanya di artikel sebelumnya yaitu bentuk penyambungan (continuity editing)

Format dalam kamera video dibagi atas 2 bagian :

Analog format yang terdiri dari standar VHS,VHS-C, Super VHS, Super VHS-C, 8mm, Hi-8
Digital format yang terdiri dari MiniDV,Digital8, DVD
Spek Komputer untuk Editing Video minimal :

PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading.
Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
Kabel Firewire atau USB
Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.
Sound Card
VGA card
CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :

Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
Kualitas gambar dalam uji ketahanan
sedikit tips tentang pengertian kamera video, jenis teknik editing video, format dalam video kamera, spek komputer editing video, dan peforma video kamera(camcoder)